Setiap manusia menciptakan sejarahnya sendiri namun tidak setiap diantaranya menerima semua yang telah terjadi

Minggu, 02 Juni 2013

Pelabuhan rapuh

......
Jalanilah kisahmu meski tak denganku....
Usah kau pedulikan aku
ku hanya sebagai pelabuhan rapuhmu...
dan bila esok kau terluka lagi
kembali padaku
ku akan tetap menjagamu
meski hatimu takkan pernah untukku..
........
dan kelak kau mampu berdiri
berlari kedalam pelukannya tinggalkan aku....
jalani meski tak denganku......
.......
“Don aku tidak percaya kau mengatakan itu kepada sahabatmu sendiri”
“aku tidak tau lagi apa yang harus aku ucapkan pedamu, maafkan aku ern..”
......

Dengan wajah dipenuhi rasa kekecewaan dan air mata ern datang dan tiba-tiba memeluk don yan mulanya sedang asik bermain laptop di depan sebuah rumah yang nampaknya baru selesai direnovasi, suasana sore yang mulanya indah berubah menjadi kelam kala ern tak henti-hentinya menangis, “ada apa...??.. ern... apa yang terjadi??” rasa panik bercampur bingung bergulat dibenak don, sedang ern hanya menangis,, tak lama kemudian Hp don berbunyi tanda masuk sms baru, namun don seakan tak menghiraukannya, beberapa saat kemudian kembali berbunyi namun kali ini tanda tefon, “hallo gas,, sorry aku baru pegang Hp,,” “iya gak papa don,,, tolong jemput ern di kampusnya, aku lupa kalau udah janji sama dia, nie sekarang aku lagi jalan sama ica, kamu lagi sama siapa, aku denger suara nangis,,,,,?” suara bagas seakan tergesah-gesah saat menelfon sahabat baiknya, “em,,,,em,,,emm maaf gas,, gua,,, gak lagi dirumah gua bersama ern,,, eh,,eh maksudnya aku jemput ern dimana suaramu keputus-putus” perasaan gugup bercampur tegang dirasakan don, sebab ern yang sedari tadi mendekatkan telinganya ke telfon genggam yang di gunakan don, ern tau don sedang berbicara dengan pacarnya yaitu bagas, “ ya sudah lah nanti aku sms” bagas menutup pembicaran di telfon, “terima kasih don” ucap ern sambil mengusap air matanya, don hanya terdiam, “don aku ingin bercerita sama kamu....” “iya aku akan mendengarkannya” ucap don sembari menutup laptop “beberapa hari yang lalu, bagas datang kerumah dia mengatakan hal yang sangat mengagetkan, dia ingin melamarku, tapi aku belum kasih jawaban apa-apa sebab kita jadian juga belum lama dia sepertinya kecewa, kemarin aku ngelihat dia lagi jalan sama seseorang aku Cuma berani sms dia sebab saat itu aku lagi di dalam mobil sama papa, dia ngejawab ia sedang jalan sama adik sepupunya, terus dia nanti malem diundang makan malam sama papa untuk membicarakan prihal pelamaran dan tunangan kami.. “trus napa tadi kamu nangis-nangis” tanya don menyela pembicaraan ern “tadi aku di telfon sama papa, bliau bilang sudah siapkan segalanya namun disaat yang sama bagas telfon dia marah katanya dia tuduh aku telfonan sama cowok lain sebab ia akan terlambat buat jemput aku, dia gak percaya sama apa yang aku ucapkan,,” ucap ern kembali meneteskan air matanya “aku mau mengatakan sesuatu sama kamu, sebenarnya aku sudah ingin mengatakan hal ini dari kemarin,,” “kenapa tidak kau katakan aja” potong ern “aku takut menyinggung perasaanmu” ujar don “katakan saja biar tidak jadi fikiran he,,,” “sebenarnya aku sudah lama berteman sama bagas, aku tau sifat bagas, dia anak yang baik dan menyenangkan, namun ada satu hal yang aku sesalkan aku takut itu akan terjadi padamu juga” “maksud kamu don” ern menyela “aku pernah diajak bermain sandiwara dengannya, kala itu saat dia bercerita dia hanya bercanda akan melamar pacarnya, namun pacarnya menanggapinya serius, aku membantu dia untuk menggagalkan acara pertunangannya, aku sangat menyesal, aku takut itu terjadi padamu juga, fikirkan ern sebelum terlambat, masih ada yang lebih menyanyangimu dibanding dengan bagas, aku sayang kamu” “Don aku tidak percaya kau mengatakan itu, kalau kau memang sayang aku kenapa dulu kau membiarkanku jadian sama bagas, bahkan kau membantunya iyakan, itu pertanda kau tidak akan serius sama aku, dan perlu kamu tau, aku tidak percaya apa yang sudah kamu ocehkan, kau bukan sahabat yang baik, aku tidak percaya kau mengatakan itu semua”
“aku tidak tau lagi apa yang harus aku ucapkan pedamu, maafkan aku ern.. aku mohon sebelum kau menyesalinya” ern terlihat marah bingung kala mendengarkan ucapan dari don sahabat baik pacarnya, ern langsung beranjak pergi meninggalkan don, sedang don sangat menyesal telah mengucapkan hal yang demikian, don hanya melihat seseorang yang ia sayangi pergi penuh kekecewaan
***
“gas aku mau cerita sesuatu sama kamu” ucap don “aku juga mau cerita sesuatu sama kamu don,,,” “ya sudah cerita dulu saja gas....” aku habis jadian sama temen kamu, si ern, kamu kapan punya ceweknya,,, haa,,,,makasih udah kenalin aku sama dia, kamu kenapa kog tiba-tiba jadi sedih gitu,,, kamu tidak sedang suka sama ern kan,,” perkataan bagas bagaikan petir yang menyambar hati don sebab don pun akan bercerita bahwa dia sedang mendekati ern karena ia ngerasa sangat suka dengan ern, namun ia ngerasa semua telah terlambat,ia tidak mau tali persahabatannya putus gara-gara perempuan, don menyimpan sakit hati yang sangat perih, ia sangat tau sifat-sifat bagas yang sering memainkan perasaan wanita, don tidak mau itu terjadi sama ern, karena ia merasa sangat sayang sama ern “kamu kenapa don,,,??” “maaf aku lupa kalau aku punya janji, mungkin nanti sore aku akan menceritakan semua padamu” “ya sudahlah, nanti sore datang kerumahku saja, sekalean aku ajakin ern”
***
“ern,,, papa tidak punya waktu lama, nungguin pacar kamu, papa siapkan ini sebatas tanggung jawab papa sebagai orang tua,,,” “mungkin sebentar lagi,,,pa.. mungkin macet,, biar aku telfon dulu,,” ern mulai keluar keringat dingin kala nomer Hp bagas tak bisa di hubungi, ia mulai teringat perkataan don tadi sore apa lagi ditambah perkataan ayahnya “ern,,, papa kira doni itu pacar kamu, ternyata bukan, tapi kalau papa lihat kamu pantes juga sama don, dia juga pernah bicara sama papa, papa kira don anak yang cerdas pintar sopan jujur, dia anak baik, bukan seperti yang kamu kenalin sama papa ini papa ragu apa dia mampu membahagiakan kamu, kalau bukan kemauan kamu dan pesan dari almarhum ibu kamu yang menyuruh papa supaya kamu milih sendiri calon suami kamu, papa kayaknya gak akan restuin hubungan kamu sama dia, tapi semoga apa yang papa takutkan tidak pernah terjadi,,” “maaf,,, pa,,, dia sepertinya tidak datang malam ini” ucap ern di iringi air mata penyesalan “sukurlah ern, papa sudah menduga ini akan terjadi berarti dia bukan yang terbaik buatmu, andai dia datang malam ini maka apa yang papa fikirkan memang salah tapi ternyata,,,,, tinggalkan dia, papa mau kamu menjalin hubungan dengan don,,” mendengar perkataan papanya, ern mulai tersadar, ketika ia dirundung duka sedih, ia mengadukan kepada don, ia tersadar bahwa don selalu meluangkan waktu untuknya, bukan sekali atau dua kali ia curhat sama don bahkan berkali-kali, ia tersadar tidak ada lagi yang meluangkan waktu untuknya kecuali don, ern mengis menyesal, ternyata orang yang ia cari telah ia temukan,, kini ia hanya mengangis, “ sudahlah ern,,, mari kita pulang,,” ujar seorang lelaki menenangkan putri semata wayangnya
***
Matahari pancarkan sinar yang sempurna, namun suasana tak serupa dirasakan oleh ern, ern masih dirundung kesedihan bercampur kekecewaan, dengan langkah sedikit gontai ern turun dari mobil,, “maaf bik,,, doninya ada” sapa ern kepada pembantu yang sedang menyapu membersihkan halaman rumah yang baru saja tampak di renovasi,, “E.... sebentar ya mbak, mbak silahkan duduk dulu” seorang perempuan paruh baya mempersilahkan duduk, sedang dia langsung masuk kedalam rumah, tak lama kemudian seseorang keluar dari rumah “mbak ini temannya don ya,,,,,” sapa seseorang yang mengagetkan ern, “iya,,,, donnya dimana, kamu rifki kan” jawab ern “bukan aku rafi, mbak, semalem orang tua don kesini, ah tepatnya papanya, katanya ibunya don sedang sakit kangen sama don atu apalah saya juga kurang jelas, yang jelas kami semalem ngerasa kehilangan, sebab don mutusin ikut papanya, padahal sudah beberapa kali papanya kesini tapi don selalu nolak,,,” “jadi ini bukan rumah don?” sela ern memotong perkataan rafi, “ini rumah kontrakan mbak, kami disini sudah tinggal hampir empat tahun, namun tiga tahun terahir ini semua berubah saat don datang, don mengajarkan kami kreativitas sehingga kami bisa menghasilkan uang atas semua ini, bahkan kami mampu membayar pembantu untuk mencucikan baju dan menata rumah kami, semua ini berkat don, bahkan kami juga mampu membayar dimuka kontrakan sampai kami lulus kuliah nanti, dia berikan banyak ilmu kepada kami, kami merasa sangat kehilangan, dia teman yang baik dia mampu jadikan kami bersaudara, maaf kog saya jadi curhat, saya terbawa suasana,,” “jadi don sudah pulang,, apa dia akan kembali,,?” “entahlah..... kami berharap dia akan segera kembali,, namun saya rasa itu tidak mungkin, sebab ia membawa seluruh barang-barangnya, dia hanya meninggalkan laptop sebab di dalamnya terdapat banyak foto-foto kami dan rancangan karya-karya kami” ucap rafi sembari memperlihatkan laptop milik don, “apa ada yang lain??” tanya ern, “saya rasa tidak ada, bahkan mungkin sekarang don sudah meninggalkan negri ini, sebab tadi malam saya dengar ibu don dirawat sampai diluar negri, don teman yang baik dia tinggalkan kenangan dihati kami bahkan kami takmampu menuliskan kenangan itu” perkataan rafi seakan menyuarakan isi hati ern yang tengah larut dalam gelombang penyesalan.

***
“don.. papa fikir kamu jatuh cinta sama seseorang di sana,,,”
“iya,, sebenarnya saya jatuh cinta sama ern.. tapi tadi malam ia menerima lamaran seseorang, aku tidak bisa terlalu lama disana,, terima kasih sudah jemput aku pa,,”

Bersambung..............!!!!!!!!!!!!!!!!!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar